Antara Napoleon, Nietzsche dan Raskolnikov. Dalam novel Kejahatan dan Hukuman karya Fyodor Dostoyevsky, dikisahkan Raskolnikov telah membunuh seorang lintah darat

Authors Avatar by nefertiti (student)

Dalam novel “Kejahatan dan Hukuman” karya Fyodor Dostoyevsky, dikisahkan Raskolnikov telah membunuh seorang lintah darat. Diceritakan pula pembunuhan itu sedikit banyak dipengaruhi oleh gagasan-gagasan Raskolnikov yang berawal dari kekagumannya pada Napoleon. Siapa gerangan Napoleon itu dan bagaimana Dostoyevsky  menjadikannya simbol keberanian, kekuatan dan keteguhan hati?

Napoleon adalah seorang kaisar yang pernah mengalahkan Mesir, yang saat itu sedang di bawah kepemimpinan Ottoman, pada tahun 1798. Kemenangan Napoleon awalnya dimaksudkan sebagai bantu loncatan untuk melanjutkan usahanya menyerang Inggris. Tantangan terbesar Napoleon datang ketika ia mengetahui Austria dan Rusia telah bersekutu dengan Inggris, dalam sebuah koalisi untuk menggagalkan Revolusi Perancis.

Di tahun 1812 itu, Napoleon dan pasukannya mencoba menjajah Rusia, namun gagal. Pasukan Napoleon terpaksa mundur dari Moscow, dan, seakan itu belum cukup, sebagian besar negara Eropa mulai bersikap memusuhi Perancis.

Saat Napoleon kembali ke Perancis di tahun 1814, ia mendapati bahwa pemerintah di sana tengah mengalami krisis politik yang disebabkan oleh kudeta dan pergolakan gila-gilaan. Paris mengalami kejatuhan atas kekalahannya pada Perang Peninsular di tahun 1808. Napoleon turun dari jabatannya, kemudian ia dibuang ke sebuah daerah Mediterranean, lebih tepatnya di pulau Elba. Pada Maret 1814, ia berhasil melarikan diri, namun akhirnya pihak Inggris berhasil menangkapnya kembali. Ia dipenjarakan di sebuah pulau Atlantik yang terpencil, tepatnya di kawasan Santa Helena. Napoleon meninggal pada tanggal 5 Mei 1821.

Kemiripan antara Napoleon dan Raskolnikov dapat pula dilihat dari bagaimana Napoleon dikucilkan ke pulau yang asing, sementara Raskolnikov harus menjalani kerja paksa di Siberia. Pengucilan dan kerja paksa sama-sama bukan pengalaman yang menyenangkan, hanya orang yang kuat mental yang bisa bertahan.

Ada kemiripan lain antara kisah Raskolnikov dengan kisah Napoleon. Napoleon mengalami kesulitan saat mencoba untuk menduduki Rusia, sementara Raskolnikov mengalami kecemasan akut saat Profiry menginterogasi dirinya dalam diskusi-diskusi panjang lebar di kantor polisi. Raskolnikov memang tidak terjun ke medan laga, tetapi ia merasa pertanyaan-pertanyaan Porfiry adalah semacam invasi atas rahasia yang ia simpan rapat, apa lagi mengingat Porfiry begitu jitu dan teliti dalam ‘menggeledah’ kasus pembunuhan itu sampai ke hal paling rinci. Tidak heran bila semakin lama Raskolnikov semakin merasa terintimidasi.

Join now!

Permasalahannya: untuk apa Raskolnikov membunuh? Apakah budaya dan atau beragam pemikiran yang berkembang di Rusia pada saat itu mengizinkan orang untuk membunuh? Mengapa Raskolnikov memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk memutuskan bahwa ia ingin mengakui kesalahannya? Apa makna dari penundaan tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, pengertian tentang arti budaya haruslah lebih dahulu diuraikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya merujuk pada akal budi, pikiran, adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sukar diubah. Dalam Bahasa Inggris, budaya disebut dengan istilah culture. Culture sendiri berasal dari bahasa Latin colere yang artinya mengolah atau menggarap (sebab dipercaya bahwa peradaban ...

This is a preview of the whole essay